OM POLIS mao nilang.....ikuti
tips berikut!
Menurut Pengendara kendaraan bermotor hal yang paling menyebalkan selain kemacetan yang berjam-jam di jalan adalah ditilang polisi. Apalagi para polisi banyak yang suka mengada-ada peraturan. Ada yang lagi jual rumah dan sudah pengen cepat nyampe tujuan karena sudah ditunggu oleh calon pembeli untuk rumah dijual nya, eh malah ditangkap polisi! Pasti bikin kesel banget dech.
Seribu jurus akan dikeluarkan polisi dari alasan:"jalan ini one way dari pagi sampai jam 10.00 padahal tidak ada rambunya" atau kalau bapak mau lurus, tidak boleh ambil paling kiri, padahal tidak ada rambu yang menandakan bahwa kiri harus belok kiri". Dua alasan tersebut paling sering digunakan. Contoh untuk yang pertama: banyak polisi yang mangkal persis di seberang jalan di depan Tokek Jakarta Selatan dan banyak sekali yang ditangkap dengan alasan kalau jalan tersebut adalah one way dipagi hari. Padahal disana tidak ada rambu one way kalau dipagi hari. Tapi polisi tidak mau tau dan akan mengeluarkan berbagai gertakan nya supaya anda takut untuk ke persidangan.
Untuk contoh kedua adalah di sepanjang gunung semeru dari Harmoni sampai ke tanah abang. Banyak sekali polisi yang mangkal disana. Coba saja anda mengambil jalur paling kiri atau paling kanan tetapi ternyata anda tidak membelok (lurus kedepan). Dijamin pasti anda akan di stop polisi.
Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak dari kita yang memilih jalur 'damai' daripada ditilang dan ke pengadilan. Sebenarnya bukan karena kita cinta 'damai', tetapi ga mau ribet atau ga ada waktu ke pengadilan. Bagi yang tidak mau mengeluarkan duit, bisa dicoba tip-tip anti tilang dibawah ini dan trik-trik ini TIDAK PERNAH GAGAL!
JURUS ANTI TILANG #1: Saya ini anaknya jendral lho!
Ini merupakan trik yang paling umum. Saya anak jendral bisa juga di ganti dengan saya saudara Pak xxx dan disertai dengan penyelipan kartu nama pejabat kepolisian. Dalam menjalani trik ini, anda harus bisa memasang tampang sok yakin dan terlihat percaya diri, disertai dengan berbicara dengan suara lantang, agak sok, dan yang pasti penuh keyakinan.
Contoh Skenario:
Polisi: "Selamat pagi, ibu telah melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"
Anda: "YA SUDAH! YA SUDAH! TILANG SAJA SAYA SEKARANG! AYO CEPAT! TILANG SAJA!"
Polisi: "HMMMM�maaf bu, memangnya ibu..siapa ya?"
Anda: "NGAPAIN TANYA-TANYA SIAPA AKU! KALAU KAU MAU TILANG, YA TILANGLAH SANA!"
Polisi: "Maaf bu, ibu kenal siapa?"
Anda: "MEMANGNYA KALAU AKU KENAL SIAPA-SIAPA KENAPA? HAH? MAU KAU TILANG LEBIH BESAR LAGI? HAH?"
Polisi: "Engga bu, lain kali hati-hati ya"
Mengapa trik ini tidak pernah gagal? Sebenarnya trik ini merupakan teknik yang dalam ilmu psikologi disebut dengan reverse psychology, dimana seseorang melakukan persuasi dalam mengarahkan lawan bicara dengan melakukan hal yang justru tidak diinginkan oleh lawan bicara. Menyuruh pak polisi untuk menilang dengan lantang akan memicu reaksi tersendiri dalam diri Pak Polisi, yaitu respon negatif saat menanggapi sebuah persuasi, sehingga bertindak justru kebalikan persuasi yang diberikan (melepaskan dan tidak menilang).
Teknik psikologi ini berasal dari abad kuno Indonesia, dan dalam masyarakat dulu lebih dikenal dengan sebutan gertak sambal yang artinya sebenarnya kita hanya menggertak. Jadi seseorang sebenarnya tidak mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang dia miliki tetapi dia hanya berbohong. Semakin yakin dan percaya tindakan anda, lawan bicara semakin ragu akan kemampuan nya sendiri dan tidak berani mengambil risiko untuk melawan kita.
Karena seringnya digunakan, diperlukan kehati-hatian dalam melaksanakan trik ini. JANGAN BERBOHONG adalah kunci sukses keberhasilan. Itu termasuk: jangan mengaku saudara jika bukan saudara dan jangan memberi nomor telpon yang tidak bisa dihubungi. Ingat, kegagalan dan gerak-gerik kurang meyakinkan akan menimbulakn kecurigaan dan bisa berbuah tilang yang lebih berat!
JURUS ANTI TILANG #2: Saya lagi banyak masalah, Pak!
HATI-HATI! TRIK INI MEMBUTUHKAN LATIHAN
AKTING! Sebenarnya trik ini lebih cocok untuk orang yang mempunyai kemampuan
berakting. Begitu diberhentikan polisi, anda sudah harus mulai penjiwaan.
Segera telengkupkan tangan, basahi mata dengan air mata buaya supaya kelihatan
habis menangis dan tarik ulur ingus untuk lebih meyakinkan lagi kalau anda
menangis. Sepanjang interogasi, jaga agar tatapan mata sesedikit mungkin dengan
Pak Polisi, gerakkan tangan menutup muka seperti sedang depresi akan lebih
meyakinkan lagi.
Skenario
"Maaf bu, ibu melanggar pasal sekian
karena sekian-sekian"
"Aduh, teserah deh, pak, bapak mau nilang
saya apa gimana teserah deh,"
"Memangnya ibu kenapa?"
"Aduh, ga usah nanya-nanya deh Pak, saya
lagi pusing banyak masalah nih!"
"Emang Masalah ibu apa?"
"Pokoknya saya lagi pusing banyak
masalah! Makanya saya ga lihat tadi tuh lampu merah di depan soalnya pikiran
saya kusut! Jadi teserah deh kalau bapak mau nilang saya�" Diucapkan dengan nada frustasi dan diakhiri
dengan suara lirih dan nada gantung.
"Duh, ada yang bisa saya bantu kalau lagi
ada masalah?"
"Ga bisa! Bapak ga bisa bantu saya!"
terkesan mau nangis, "Ga ada yang bisa bantu SAAYAA!" meraung-raung.
"Ya uda lha kalau ibu lagi banyak
masalah, lain kali hati-hati ya"
Mengapa tak pernah gagal? Karena orang jahat
selalu menang, dan ini adalah teknik yang sangat jahat. Trik ini memanfaatkan
sisi baik dari seorang Polisi. Manusia pada dasarnya mempunyai hati nurani yang
bisa merasa kasihan terhadap orang lain. Tidak ada manusia yang lahir tanpa
empati akan kesusahan manusia lain walapun hanya setitik tetap saja ada rasa
ibanya. Apalagi seorang Polisi yang diharapkan menjadi pamong masyarakat.
Taktik ini memang masih jarang digunakan
karena membutuhkan penghayatan yang mendalam dan susah meyakinkan si polisi,
salah-salah malah ditilang lebih berat. Ditambah juga orang-orang banyak yang
berpikiran bahwa polisi pasti akan lebih memilih duit daripada rasa iba,
apalagi polisi jaman sekarang. Sekali dipakai, tentunya para polisi akan selalu
terkenang-kenang. Ibaratnya sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak
percaya. Bisa-bisa bagian skenario tadi dipotong menjadi:
"Ahhh!! Udah! Udah! Ga usah pura-pura!
Kemarin uda ada yang pake tuh! Ibu-ibu!"
JURUS ANTI TILANG #3: Saya adalah mahasiswa hukum!
Meskipun BroSis bukan seorang mahasiswa
hukum, tidak perlu ragu-ragu dalam memakai trik ini hanya karena judulnya.
Siapa saja bisa memakai trik ini bahkan yang bukan mahasiswa hukum benaran.
Cukup kemampuan persuasi dan kegigihan mempertahankan kasus macamnya pengacara
artis.
Skenario:
"Mbak melanggar pasal sekian karena
sekian-sekian"
"Aduh, maaf, Pak, soalnya rambu-nya nggak
kelihatan, ketutupan pohon tuch lagian saya itu baru pertama kali lewat sini,
jadi saya kurang paham sama jalanannya"
"Ya tapi nggak bisa gitu dong, Mbak tetap
melanggar dan harus ditilang"
"Wah, nggak bisa langsung ditilang gitu, pak!
Kan saya sudah bilang tadi alasannya, rambunya tidak kelihatan karena ketutupan
pohon, jadi sebenarnya kesalahan bukan di pihak saya. Saya ini mahasiswa hukum
lho, pak! Masyarakat sadar hukum! Saya tahu benar pasal-pasal dan penerapannya,
bahwa kalau pelanggaran karena rambu yang tidak jelas, tidak bisa dikenakan
sanksi!"
"Memang aturannya seperti itu kok,
melanggar ya kena sanksi!"
"Nahh, itu dia, apalagi saya tadi sudah
minta maaf karena pertama kali lewat. Saya ini mahasiswa hukum, Pak, jadi saya
tahu aturan persidangan. Saya jelas tidak bersalah karena saya tidak
diinformasikan sebelumnya bahwa apa yang saya lakukan itu salah. Rambu tidak
jelas. Saya pertama lewat. Siapa yang bisa memberi tahu saya?"
"Justru ini saya stop dan saya beritahu,
Mbak melanggar!"
"Benar sekali, terimakasih, Pak, tugas
seorang polisi memang untuk membimbing anggota masyarakatnya agar patuh
peraturan. Karena itu sekarang saya jadi tahu disini ga boleh belok, dan lain
kali tidak melanggar."
"Tapi yang ini tetap ditilang!"
"Wah, saya yakin bapakpun sebagai penegak
hukum juga belajar hukum seperti saya di fakultas hukum. Pelanggaran kali ini
tidak kena tilang, pak, tapi berikutnya jika saya melanggar lagi, saya harus
ditilang. "
"Ya sudah ngomong sana di sidang
tilang!"
"Sekali lagi pak, saya ini sudah hampir
lulus dari fakultas hukum, berarti saya menguasai materi hukum! Coba bapak liat
klo ga percaya, ini kartu mahasiswa saya, FAKULTAS HUKUM angkatan tahun ini
lulus. Menurut yang saya pelajari, tidak semua pelanggaran harus masuk tahap
persidangan, jika sudah diberikan alasan yang valid atas pelanggaran. Saya
sudah memberikan alasan saya. Saya bahkan tidak menyalahkan aparat yang
meletakkan rambu di tempat yang tidak terlihat."
"Ya sudah sana pergi!"
Mengapa tak pernah gagal, sekali lagi ada
hubungan psikologi manusia dengan trik ini. Secara psikologi, orang tidak suka
mendengar suara keras yang m***kakan telinga terus menerus atau omlean repetan
orang yang panjang lebar. Nah Polisi itukan juga manusia, yang pasti akan
terganggu mendengar rentetan alibi tak henti oleh suara yang tak enak didengar.
Dalam pikiran polisi, lebih bagus saya mencari mangsa yang lain daripada
menghabiskan waktu dengan yang satu ini.
Trik-trik diatas bukan lah bermaksud untuk
menghina lembaga kepolisian. Poisi memang sudah ada perbaikan dan banyak juga
diantara kita yang sudah menikmati buah reformasi birokrasi saat mengurus SIM,
surat tabrakan dan ditilang. Ramah-cepat-tidak mahal. Trik-trik diatas justru
ditulis agar pihak kepolisian dapat menghindari orang-orang yang suka ngemplang
tilang.
Moga2 Tips2 pengembara
bijaksana dapat
membuat Anda ditilang
lebih berat......
eh maksud saya
selamat dari tilang Om POLIS hihihi
No comments:
Post a Comment